Penulis: Annisa Ihsani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 256
Tahun Terbit: 2014
Rating: 4/5
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 256
Tahun Terbit: 2014
Rating: 4/5
Kedatangan keluarga Maxwell lima belas tahun lalu meninggalkan misteri tersendiri bagi warga Littlewood. Rumahnya yang selalu sepi, ilalang yang tumbuh liar di halaman depan, serta para penghuninya yang jarang terlihat menimbulkan berbagai cerita bagi penduduk sekitar. Mulai dari cerita bahwa mereka adalah penyihir, hingga yang menyebut mereka adalah keluarga ningrat yang melarikan diri ke Littlewood.
Tapi tidak begitu dengan Laura –seorang gadis berusia dua belas tahun. Bermula dari kertas ujian matematika yang mendapat nilai nol, Laura akhirnya bertemu untuk pertama kalinya dengan Tuan Maxwell. Tidak hanya itu, ia juga mendapat hadiah bukuNol: Asal-usul dan Perjalanannya dari tuan Maxwell.
Rupanya, keluarga Maxwell cukup menyenangkan bagi Laura. Apalagi di rumah itu memiliki perpustakaan yang sangat besar. Ia jadi bisa membaca banyak buku sesuka hatinya. Dan tidak kalah pentingnya, ia yang dulu membenci matematika kini bisa menyukainya dan menjadi ahli matematika di sekolahnya. Itu tak lepas dari Tuan Maxwell yang ternyata seorang profesor yang ahli di bidang matematika.
Kedekatan dengan keluarga Maxwell akhirnya membuat Laura mengetahui suatu rahasia besar, bahwa Tuan Maxwell selama ini telah menghabiskan hidupnya untuk memecahkan konjektur tua berusia ratusan tahun: Teorema Terakhir Fermat.
Lalu, apakah Tuan Maxwell berhasil membuktikan konjetur tua tersebut? Dan apakah itu teka-teki terakhir?
***
Novel ini tergolong ringan dengan jalan cerita yang relatif tidak kompleks. Juga perubahan alur yang tidak begitu signifikan –jika tidak bisa dibilang datar. Cerita lebih banyak berkutat pada kehidupan Laura di rumah, di sekolah dan di rumah keluarga Maxwell. Serta tentang Tuan Maxwell yang terus berusaha menemukan bukti Teorema Terakhir Fermat.
Namun, yang membuat buku ini menarik adalah bagaimana penulis mampu menggabungkan cerita fiksi dan dunia nyata dengan begitu baik. Mengangkat matematika sebagai tema utamanya membuat novel ini amat berbeda dengan novel-novel teenlit yang banyak beredar di pasaran.
Penyajian cerita yang padat dan lugas membuatku tak pernah bosan untuk terus membalik halaman demi halaman. Dan yang paling kusuka dari novel ini adalah gaya bahasanya. Aku serasa membaca novel karya penulis luar negeri. Sungguh. Atau itu hanya perasaanku saja ya? Entahlah.
Sisi positif lain dari novel ini adalah begitu banyaknya pengetahuan yang diselipkan oleh penulis, terutama pengetahuan tentang matematika. Aku jadi tahu tentang Teorema Terakhir Fermat, sejarah angka nol, Eratosthenes, Mauritz Escher, Euclid dan masih banyak lainnya. Semua itu mungkin saja tak akan kuketahui jika tidak membaca novel ini, karena aku agak tidak suka dengan matematika.
Ehmm, ya, walaupun novel ini mungkin agak membosankan bagi orang-orang yang suka dengan kejutan. Tapi secara keseluruhan sudah cukup baik dengan menyisipkan pengetahuan di dalamnya. Bagus untuk orang yang haus dengan pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar